Corona Virus Wuhan (2019-nCoV) yang terjadi pada akhir 2019 dan memberikan dampak yang merugikan termasuk pariwisata. Hal ini juga diakui oleh Presiden Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (ASTINDO) Elly Hutabarat.
"Ini akan mempengaruhi efek dari virus corona pertumbuhan ekonomi ini di sektor pariwisata akan berkurang," katanya saat ditemui pada data dari 2019 rilis Digital Research global Travelport The Central Hermintage Jakarta, Kamis 30 Januari 2020 .
Ia menjelaskan bahwa jika Cina dapat mengatasi virus corona masalah ini dengan menemukan obat untuk mengatasinya. Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata akan dapat kembali normal.
"Tergantung pada jumlah Cina dengan virus ini. Misalnya, ketika SARS adalah, bandara Changi Singapura hanya tersisa beberapa orang, karena takut (virus). Namun, yang terakhir ini memiliki dunia farmasi lebih maju, saya pikir jika virus ini pertumbuhan hilang dalam pariwisata akan lagi, "katanya.
Ia menyebut setidaknya 10 ribu wisatawan dari China yang membatalkan perjalanan ke Bali.
"Ada begitu banyak (membatalkan), 10 ribu wisatawan China ke Bali dibatalkan. Dari sini untuk membatalkan China juga," katanya.
Sebelumnya, Cina mengumumkan larangan kelompok perjalanan dari Cina ke luar negeri sebagai bagian dari pencegahan penyebaran mahkota virus pada Minggu, Januari 2020. 26 memiliki dampak pada pembatalan perjalanan di beberapa negara, termasuk Jepang dari Cina.
Kamome agen perjalanan Jepang yang menangani pasar Cina telah menerima pembatalan dari sekitar 20.000 paket dari wisatawan China hingga 10 Feb 2020. Seperti dilansir CNN, Jepang telah menerima sekitar 9,6 juta pengunjung Cina pada 2019.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.